Pengalaman Beli Rumah Pertama Kali
Bagi anda yang saat ini sedang berencana untuk membeli rumah pertama, dan benar-benar masih belum terlalu paham bagaimana alurnya, Anda sudah sangat tepat menemukan artikel ini. Di sini saya akan meceritakan secara lengkap kepada anda semua pengalaman beli rumah pertama saya. Sebelum panjang lebar menjelaskan kronologisnya, saya akan menyatakan bahwa dalam proses membeli rumah itu tidak semudah membeli sebuah Gadget. Akan ada banyak hal yang perlu diperhatikan supaya rumah yang kita beli 100% menjadi milik kita. Karena kalau ada hal yang terlewati, maka rumah yang kita beli bisa setiap saat diambil alih negara atau orang lain. Oleh karena itu, pastikan anda bersedia mempelajari dan menyimak semua isi artikel ini dari awal sampai akhir tanpa terlewati. Baiklah sekarang kita mulai ceritanya.
Pengalaman Beli Rumah Pertama Kali www.bloggerprice.com |
Pada
tanggal 25 Juli 2022, Ketika saya sedang scroll Instagram Story di HP saya,
tanpa sengaja saya melihat iklan promo rumah yang sangat menarik. Dalam promo
tersebut disebutkan bahwa beli rumah daerah selatan Jakarta (tepatnya di kota
depok dekat dengan Jakarta selatan), Gratis Sepeda Motor, Logam Mulia, 3 Buah
AC, Smartdor Lock, Toren Air, Jetpump, Gratis IPL 1 tahun, Bebas biaya surat-surat
All in, Mendapatkan Subsidi KPR sampai dengan 35 juta, Mendapatkan subsidi DP
5% (pada kenyataannya saya mendapat subsidi DP sebanyak 15% dari marketingnya,
baik banget), Booking Fee yang sangat terjangkau yakni hanya 5 juta saja bisa
langsung akad. Booking Fee atau DP yang telah saya bayarkan (tidak hangus)
apabila KPR ditolak. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa sertifikat
rumah sudah dipecah perunit bukan gelonggongan lagi.
Promo Perumahan yang Sangat Menggiurkan
Promo
menarik tersebut disempurnakan dengan design rumah yang membuat saya jatuh
cinta pada pandangan pertama. Design rumah yang ditawarkan sangatlah modern dan
kekinian. Setelah saya mendalami lebih dalam tentang perumahan bernama Golden
Estesia ini, ternyata perumahan tersebut dikelola oleh salah satu developer
ternama di Indonesia yaitu GNA Group yang mana memang memiliki basic arsitekur yang
telah mendapatkan banyak penghargaan dalam hal mendesign rumah.
Melihat dari semua aspek yang ada mulai dari promo booking fee hanya 5 juta plus bebas biaya surat (All in) langsung akad, bentuk design rumah yang kekinian tidak terkesan monoton, reputasi pengembang / developernya yang sudah ternama. Tentu bagi saya sangat menggiurkan, terutama setelah diyakinkan oleh pihak marketing bahwa biaya-biaya dibawah ini akan disubsidi dan digratiskan. Biaya-biaya yang saya maksud diantaranya yaitu:
1. Biaya PPN (Ditanggung Developer)
2. Biaya PPH (Ditanggung Developer)
3. Biaya PBB awal sebleum serah terima (Ditanggung Developer)
4. Biaya KPR Subsidi sampai 35 juta (kalau usia masih dibawah 35 tahun, biaya KPR masih sekitar 30 jutaan, kalau lebih tua karena usia kematian mendekat jadi lebih mahal asuransi jiwanya jadi sekitar 40-60 juta)
c. Biaya Provisi - (Ditanggung Developer)
d. Biaya Asuransi (Kebakaran dan Jiwa) - (Ditanggung Developer)
e. BKAD KPR (Akad Pembelian dan Akad Properti) - (Ditanggung Developer)
Melihat penawaran super langka seperit ini (All In), tanpa perlu berpikir terlalu panjang lagi, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil rumah ini dan langsung membayarkan Booking Fee sebesar Rp 5.000.000 (secara bertahap, yakni pada tanggal 25 Juli 2022 dan pada tanggal 29 Juli 2022) kepada Marketing perumahan yang menangani saya. Catatan: Semua bonus promo menggiurkan yang saya sebutkan di awal artikel tadi, berhak saya peroleh apabila saya melakukan pembayaran Booking Fee sebesar Rp5.000.000 sebelum berakhirnya bulan Juli 2022. Jadi kalau saya sampai tanggal 31 Juli 2022 yang lalu itu tidak melakukan pembayaran total Rp 5.000.000 ke pihak Developer atau Marketingnya, maka semua hadiah yang ditawarkan dalam Promo July oleh Perumahan Golden Estesia tersebut akan hangus.
Setelah saya melakukan pembayaran Booking Fee sebesar Rp 5.000.000, maka pihak Marketing perumahan akan langsung membuatkan Surat Pemesanan Rumah (SPR) yang kemudian akan dikirimkan kepada pihak bank rekanan tempat saya mengajukan KPR Syariah yakni pihak Bank Permata.
Beruntungnya,
saya dilayani oleh Marketing perumahan yang sangat telaten, ramah, fast respond
dan penuh antusias. Ketika saya pertama kali memulai percakapan / chat di Whatsapp,
Marketing tersebut langsung memberikan saya pricelist dan promo special bulan
July sesuai denga napa yang saya lihat di iklan Instagram story. Setelah itu hal
yang pertama kali saya tanyakan kepada marketing itu adalah apakah sertifikat
rumahnya sudah dipecah atau masih gelondongan ?
Dengan
cepat dia menjawab bahwa semua unit yang ada di Perumahan Golden Estesia sudah
dipecah, tidak lagi berbentuk gabungan atau istilahnya gelondongan.
Kemudian
saya pelajari dulu isi dalam pricelist yang pihak marketing tersebut kirim.
Saya merasa harganya cocok dan dalam artian saya merasa masih mampu untuk
membelinya walaupun tentunya dengan menggunakan fasilitas Kredit Pemilikan
Rumah (KPR). Setelah saya pelajar dengan seksama, saya Kembali bertanya:
“Kalau
boleh tahu, bank rekanan yang bisa untuk pengajuan KPR-nya apa saja”
Dengan
ramah pihak marketing itu menjawab “Untuk keperluan fasilitas KPR, kami
berekanan dengan Bank Permata, Bank Mandiri, Maybank, BRI dan juga Bank OCBC
NISP”.
Kemudian
saya Kembali bertanya lagi: “Boleh share nomor WA petugas rekanan Bank yang
anda punya?”
Tidak
lama setelah itu, pihak marketing yang melayani saya memberikan nomor petugas
Bank Permata untuk melayani berbagai macam hal tentang rencana pengajuan KPR.
Saya
lalu mulai berdiskusi lewat WA dengan pihak Bank Permata tersebut.
Pertanyaan yang pasti akan ditanyakan kepada kita adalah:
1. Berapa gaji pokok anda yang terlacak (Gaji dari Perusahaan tempat kita kerja). Apabila gaji kita lebih dari 12 juta, maka kita bisa mengajukan KPR dengan hanya membayarkan DP 0% - 5% saja. Tapi apabila gaji kita kurang dari 10 juta, maka kita masih bisa mengajukan KPR, namun DP yang perlu dibayarkan adalah minimal 15%.
2. Apakah anda punya Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak ?. Kalau anda adalah seorang karyawan, SPT ini pasti akan anda terima setiap tahunnya (ketik musim pelaporan pajak) oleh bagian pajak di perusahaan anda.
Ada 2 jalur pengajuan KPR yakni jalur approval manual dan jalur instant approval. Jalur approval manual terbilang sulit untuk dilalu apabila gaji kita tidak tinggi karena semua data rekening koran (penghasilan) akan dicek. Sementara jalur instant approval tidak menggunakan metode itu sehingga orang yang memiliki gaji di bawah 12 juta, masih ada kemungkinan pengajuan KPR nya lolos / diapprove.
Pihak
bank Permata lalu memberikan beberapa stimulasi rincian pembayaran KPR
berdasarkan tenor yang ingin dipilih. Ada 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun sampai
dengan 30 tahun. Saya sendiri akhirnya memutuskan untuk menambil yang 25 tahun
dan juga mengambil KPR Syariah bukan Konvensional.
KPR Syariah dan KPR Konvensional, sebenarnya hampir sama saja dalam segi (bunga) yang harus dibayarkan. Hanya beda penyebutan saja. Dalam KPR Syariah, istilah bunga disebut margin. Dan juga beda dalam proses Akadnya. Kalau dalam KPR Syariah, Pihak Bank akan membeli lunas rumah yang kita mau, lalu menjualnya ke kita dengan skema cicil. Sedangkan kalau KPR Konvensional, pihak Bank memberikan pinjaman uang kepada kita untuk membeli rumah kepada pihak developer yang kalau dalam islam hal tersebut masuk ke dalam perbuatan riba. Alasan lain kenapa saya memilih skema KPR Syariah adalah sebisa mungkin untuk bisa menjuhi riba yang tentunya sangat dimurkai oleh Alloh SWT dan termasuk ke dalam salah satu dosa besar selain dari dosa menyekutukan Alloh dengan sesembahan yang lain.
Pertanyaan dari Pihak Bank yang Wajib Dijawab Langsung
Setelah itu, pihak Bank Permata memberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab langsung di WA dan juga beberapa formulir kosong dalam bentuk file PDF yang wajib saya tanda tangan (semua proses bisa via online termasuk tanda-tangan, tidak perlu manual).
1.untuk tempat tinggal yang sekarang sama dengan alamat tinggal yang di
KTP? jika berbeda, mohon dibantu info alamat tinggal yang sekarang
2. status tempat tinggal yang sekarang : milik sendiri? keluarga? sewa?
3. sudah tinggal berapa lama tinggal di alamat yang sekarang?
4. untuk alamat surat menyurat mau dikirimkan ke : alamat KTP? alamat
tinggal? alamat kantor?
5. dalam keadaan darurat, siapa kerabat yang bisa dihubungi dan tidak
tinggal 1 rumah? (nama, hubungan kekerabatan, alamat, no HP)
6. pengajuan KPR ini bundling dengan kartu kredit Permata, dimana jika
kartu kredit tsb ingin digunakan perlu diaktifkan terlebih dahulu dan ada
benefit tambahan yaitu bisa untuk mencicil biaya KPR dengan bunga 0%, kartu
kreditnya mau dikirimkan ke : alamat KTP? alamat tinggal? alamat kantor?
7. alamat kantor serta no tlp kantor yang bisa dihubungi untuk verifikasi
analis ?
8. jumlah karyawan di tempat kerja?
9. berat badan dan tinggi badan?
10. nama gadis ibu kandung?
11. pendidikan terakhir?
12. tenor pengajuan KPR?
13. jumlah anak buah yang langsung dipegang ?
14. bidang usaha perusahaan tempat bekerja saat ini?
15. Alamat email
16. No telp pasangan
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh Pihak bank untuk pengajuan KPR diantarnaya:
1. KTP
2. NPWP
3. Kartu Keluarga
4. SK Kerja
5. Rekening yang bukan tempat masuknya Gaji dari tempat kerja, (rekening kedua), mereka meminta kita memberikan rekening koran 3 bulan terahir.
Saat ini tepatnya pada tanggal 04 Agustus 2022, seiring dengan sudah diserahkannya Surat Pembelian Rumah (SPR) dari Merketing ke pihak bank Permata, pengajuan KPR Syariah saya sudah resmi disumit. Saya tinggal menunggu keputusan akhir apakah KPR Syariah saya pada akhirnya nanti akan ditolak ataukah akan diterima ?
Pihak bank Permata menjajikan keputusan akhir pengajuan KPR Syariah saya akan diberikan maksimal 2 minggu dari sekarang. Saya sangat berharap sekali pengajuan KPR Syariah saya di Bank Permata bisa disetujui, mengingat hasil BI checking saya sudah keluar dan dinyatakan lancar / bersih. Dan selama proses pengumpulan data, saya selalu kooperatif dan fast response. Mudah-mudahan artikel ini akhirnya akan tepat seperti judul yakni "Pengalaman beli rumah pertama", namun apabila ternyata tidak sesuai, berarti memang belum rejekinya. Ditunggu yak kelanjutannya. Jangan lupa share artikel ini ke semua akun media sosial kamu, supaya banyak orang yang juga bisa mendapatkan manfaatnya. Terima kasih sukses selalu yak.Baca Juga:
- Pengalaman Beli Rumah Pertama Kali (Part 1) : Nekat Beli Rumah di Dekat Jakarta Selatan
- Pengalaman Beli Rumah Pertama Kali (Part 2) : KPR Syariah Saya Diapproved Full Plafond Senilai Rp1,3 Milyar
- Pengalaman Beli Rumah Pertama Kali (Part 3) : Akhirnya Sukses Melakukan Akad KPR Syariah dan Akad Jual Beli Rumah dengan Sangat Lancar
- Cara KPR Rumah di Bank Disetujui Secara Cepat dan Mudah
- 10 Amazing Facts About Norway
- The Top 10 Most Expensive Cars in The World
Comments
Post a Comment
Thank you so much for visiting our blog,
Nice to know you. Your visit means a lot to us. So much love, sincerity and kindness from you that makes us very excited to share other interesting information every day.